Senin, 24 Januari 2011

Ironi Bila Prestasi Arsid Selalu Dipermasalahkan Lawan Politiknya Di Ranah Grass Root Sementara Boss Mereka Mengakui (1)

Semua orang Tangsel pasti paham siapa Airin RD, tokoh muda, cantik, ayu mengepalai banyak oraganisasi sosial, mensponsori banyak kegiatan di masyarakat, apalagi Balihonya sudah bertengger disemua jalan Protokol di Tangsel sejak setahun yang lalu.

Strategi piawai oleh tim ARD waktu itu untuk mengenalkan sosok ARD ke Masyarakat Tangsel, untuk membidik Pilkada Tangsel yang hebat dan fenomenal.

Sebaliknya, seorang Arsid dianggap tidak berprestasi oleh mereka yang pro kepada ARD karena Arsid memang bukanlah seorang public figure bermodal segrobak yang bebas pasang Spanduk dan Baliho dimanapun.

Namun bila ditilik prestasinya sebagai seorang PNS, siapapun pejabat di Wilayah Tangerang Raya sampai Banten sekalipun akan mengakui kemampuannya menjadi seorang Pemimpin, 4 (empat) kali menjadi Pejabat Camat bukanlah sekedar Prestasi abal-abal, Pondok Aren (SekCam), Pamulang, Serpong dan Cisauk (luar Tangsel) adalah wilayah yang pernah dia Pimpin.

Simak sejumput cerita dibalik berita yang tak pernah muncul dipermukaan, yang hanya beredar dikalangan Ring 1 para Petarung di Pilkada Tangsel ini yang bersumber dari wangsit-wangsit yang mulai gerah dan geram melihat Tangsel diobrak-abrik oleh system yang Lapar Kekuasaan Haus Ketenaran :

  1. Dari PNS di Kab. Tangerang yang berambisi jadi Calon Walikota Tangerang Selatan adalah : Benyamin, Yayat, Suwandi dan Muhammad tambah non PNS Norodom ex Wakil Bupati tangerang (maaf saya hanya sebut nama tanpa kata sandang), tidak ada nama Arsid diantara mereka.
  2. Arsid tidak berambisi menjadi Calon Walikota, karena dia tak ingin pertaruhkan karirnya yang cemerlang hanya untuk kendaraan orang-orang yang haus kekuasaan dan lapar ketenaran.
  3. Bupati Ismet puyeng melihat anak buahnya pada berebut ingin tampil , periksa poin 1. (saya abaikan dulu conspirasi antara B1 dan BT1).
  4. Untuk itu dibuatlah pooling internal dengan statement siapapun yang poolingnya paling unggul maka dialah yang bakal diloloskan menjadi Balon Walikota Tangsel.
  5. Namun entah siapa yang berinisiatif dalam pooling tersebut nama Arsid dimasukkan, dan diluar dugaan Arsid yang tak punya ambisi justru suaranya mengalahkan 4 (empat) orang tersebut.
  6. Beberapa kali pooling tersebut diujikan namun hasilnya tetap menempatkan Arsid pada posisi favorite.
  7. Tentunya Arsid yang Muda Tanpa Ambisi dan Underdog kini menjadi kerikil sandungan bagi 4 (empat) orang rekan kerjanya diatas, sehingga tak heran bila mereka kelak termasuk gerombolan yang sistemik melawan Arsid.
  8. Dari hasil pooling tersebut maka tak bisa tidak BT1, memberikan ijin kepada Arsid untuk melenggang masuk ke Balon Walikota Tangsel, dan mulailah negosiasi tingkat tinggi berlangsung di Pilkada Tangsel. (periksa tulisan saya tentang makelar politik di pilkada tangsel dan yang terkait dengannya)

Saya cukupkan sejarah masuknya Arsid ke ranah percaturan Pilkada Tangsel, simak dengan bijak dan sadarilah bahwa Arsid bukanlah seorang PNS yang ala kadarnya dan biasa-biasa saja.

Selanjutnya saya akan lanjut pada tulisan sambungannya, siapa saja yang pernah melakukan negosiasi Politik terhadap Arsid, baik karena prestasinya yang tidak perlu diragukan sama sekali atau karena basis massanya yang begitu kuat.

:)

Pamulang, setengah sepuluh pagi

Senin, 24 Januari 2011

Link terkait :

Catatan :

Cerita fiktif ini banyak kesamaannya dengan gerak para tokoh yang terlibat di Tangerang Selatan bukanlah tanpa kesengajaan. Bahwa ada sejarah yang tidak bisa dilupakan begitu saja, bahwa ada suara bawah tanah yang mampu mengungkap sebuah berita dibalik cerita. Hanya si Pelaku dan Ring 1 yang akan mampu mengunyah cerita ini menjadi informasi yang berguna bagi gerak langkah mereka kedepan.