Kamis, 06 Januari 2011

Kalau ICW Kelasnya Nasional, Mungkinkah TCW (Tangsel Corruption Watch) Dibentuk & Adakah Yang Berkehendak Menjadi Foundernya?

Sponsor

Pilkada Tangsel yang baru lalu para Petarung mengklaim bahwa pihak merekalah yang Paling Santun, Jujur, Benar dan Bersih, walau banyak Cerita, Fakta dan Data yang berhamburan dikalangan Masyarakat semua hanyalah menjadi Dongeng belaka yang segera dilupakan seiring waktu yang bergulir. Jangankan hanya sekedar Cerita Rakyat, putusan Lembaga Tinggi Negara semacam MK saja bisa tak dianggap apalagi memiliki efek jera.

Jargon Politik Dinasti, Politik Putra Daerah, Politik Gender, Praktek Kolusi Dan Nepotisme menurut pendapat pribadi saya tak perlulah menjadi "Masalah Besar" selama proses dan ujungnya adalah untuk Kemaslahatan Rakyat. Namun bila semua hal itu dibarengi dengan yang namanya penyakit KORUPSI dan kemudian menjadi bagian dari Gaya Hidup (Birokrat/Pejabat Publik/Wakil Rakyat), maka tak ada Toleransi Ampunan sedikitpun terhadap para Pelakunya, jangankan mereka yang sudah disebut diatas, mereka yang naik menjabat dengan Cara-cara Santun pun bila kelak melakukan praktek-praktek yang ditengarai beroma KORUP sudah selayaknya harus dibrangus sedini mungkin.

Lalu bila dalam sebuah System Pemerintahan Gaya Hidup Korup sudah menggurita, kait-mengait erat, antara Pelaku dan Aparat Hukumnya sudah menjadi kerabat akrab saling menunjang saling menopang, kepada siapa Masyarakat harus berharap?

Tak ada cara lain kecuali memberdayakan Potensi Masyarakat melalui sebuah Organisasi, Lembaga, Paguyuban atau apapun namanya yang merupakan Swadaya Masyarakat yang pada awalnya cukuplah menjadi penampung informasi seputar praktek-prekatek Korup yang ada disekitarnya, yang kemudian oleh Lembaga tersebut diteruskan kepada para pihak yang lebih berwenang menanganinya.

Dari sisi saya pribadi saya membayangkan sebuah bentukan semacam ICW namun dalam skala Regional, tidak harus terlalu formal namun memiliki akses cukup kuat ke semua lini yang diperlukan, utamanya tentu adalah akses kepada ICW itu sendiri.

Berikut saya cuplik sedikit Manifesto Gerakan Anti Korupsi ICW, ( http://www.antikorupsi.org/antikorupsi/?q=tentang.icw ) yang menjadi inspirasi penulisan catatan ini :

ICW adalah lembaga nirlaba yang terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi melalui usaha-usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibat/berpartisipasi aktif melakukan perlawanan terhadap praktek korupsi. ICW lahir di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1998 di tengah-tengah gerakan reformasi yang menghendaki pemerintahan pasca Soeharto yang demokratis, bersih dan bebas korupsi.

Visi ICW :

Menguatnya posisi tawar rakyat untuk mengontrol negara dan turut serta dalam keputusan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang demokratis, bebas dari korupsi, berkeadilan ekonomi, sosial, serta jender.

Jadi bila waktu itu ICW lahir pada saat Reformasi bergulir, tentunya tidak ada salahnya bila di Tangsel pun digulirkan gerakan/lembaga semacam dalam skala mini. Misal diberi nama Tangsel Corruption Watch (TCW), dengan Koordinator yang ada ditiap Kecamatan bila mungkin, dibarengi dengan kemudahan akses informasi yang interaktif. Sudah selayaknya kelahiran Negeri Tangsel yang bakalan menjadi Kota Metropolis perlu diiringi dengan lahirnya Organisasi Nirlaba yang Mandiri Bebas Kepentingan Kelompok yang mampu menjadi Watch Dog (istilah ini kurang enak didengar namun lazim dipakai) bagi Pejabat Publiknya.

Dan perlu digaris bawahi pengertian KORUP tidak hanya semata urusan yang berhubungan dengan Uang semata, kalau kita baca dalam Program dan Divisi ICW, lingkupnya adalah Korupsi Politik, Monitoring Pelayanan Umum, Monitoring Hukum dan Peradian, Divisi Informasi Publik.( http://www.antikorupsi.org/antikorupsi/?q=tentang.icw#dewan )

Bila Tangsel Corruption Watch (TCW) dengan cepat dapat segera terbentuk maka tak pelak lagi bakal menjadi Mimpi Buruk Bagi Birokrat Korup.

Dan kembali kita dapat dengan bangga menyeru, Ini Tangsel Bang!

Namun siapa yang berkendak menjadi Founder-nya, yang mampu berlepas diri dari Kepentingan Pribadi dan Kelompok, berkorban Waktu untuk Khalayak dan beresiko Tinggi bagi Kehidupan Pribadi?

Pamulang, ba'da Ashar

Kamis 06 Januari 2011

Notes :

Sekretariat Indonesia Corruption Watch

Jl. Kalibata Timur IV/D No. 6 Jakarta Selatan, Indonesia Phone : +62 - 21 - 7901 885, 7994 015 Fax : +62 - 21 - 7994 005 Email: icw@antikorupsi.org 

Sedangkan Banten Corruption Watch (BCW) yang berdiri th 2000 dan mati suri sejak 2007 kini kegiatannya hanya mendokumentasikan kliping dari berbagai sumber media dan membuat artikel menyoal kejahatan korupsi di Banten.

Website http://bcwbanten.co.cc/ Groupnya Facebooknya ada di http://www.facebook.com/group.php?gid=255743588400&v